
Jurnalmedia.co - Inilah artikel yang mengulas mengenai sejarah Hari Tanpa Diet Internasional yang diperingati setiap tanggal 6 Mei.
Peringatan ini sudah ada sejak abad ke-18 dan sampai saat ini masih terus diperingati.
Tak banyak yang tahu momentum ini menjadi ajang 'kebebasan' bagi para pelaku diet.
Lantas seperti apa sejarah Hari Tanpa Diet Internasional ini?
Sejarah
Melansir laman National Today, diet pertama kali muncul pada abad ke-18.
Saat itu, seorang dokter asal Inggris bernama George Cheyne sempat mengalami obesitas.
Ia mampu melakukan diet dengan hanya mengonsumsi susu dan sayur.
Namun, dirinya tidak mengonsumsi daging sama sekali.
Sehingga, cara diet tersebut dilakukannya dan direkomendasikannya pada para penderi obesitas.
Tak hanya itu, ia juga menulis esai berjudul "An Essay of Health and Long Life".
Dalam esai itu, ia menyarankan gaya hidup sehat seperti menghirup udara segar dan menghindari makanan mewah.
Orang-orang pun menggunakan cara dokter Cheyne untuk diet.
Namun, pada tahun 1992, seorang feminis Inggris bernama Mary Evans Young, yang telah berjuang melawan anoreksia, perundungan, dan masalah citra tubuh akhirnya merasa muak dengan tekanan diet.
Menurutnya diet sangat menyiksa dan tak memberi kebebasan pada dirinya untuk mengonsumsi makanan kesukaannya.
Ia lalu menginisiasi Hari Tanpa Diet untuk dirayakan di Inggris.
Awalnya, pada tahun 1992, hanya segelintir wanita di Inggris yang merayakan hari tersebut, dengan stiker "Ditch That Diet" dan piknik.
Namun, setahun setelahnya, pada 1993, wanita di berbagai negara mulai ikut merayakan Hari Tanpa Diet.
Sampai pada akhirnya tanggal 6 Mei dipilih sebagai perayaan Hari Tanpa Diet.
Hari tersebut menghindari bentrok dengan perayaan Cinco de Mayo. Sebagai bentuk perayaannya, orang-orang akan menggunakan pita biru muda sebagai simbol penerimaan diri dan keberagaman bentuk tubuh.
Meskipun makna hari tersebut tergantung pada siapa yang merayakannya, namun Hari Tanpa Diet menjadi pengingat penting bahwa kesehatan bisa hadir dalam berbagai ukuran tubuh.
Hari ini juga menjadi momen refleksi tentang bahaya diet yang berlebihan.(*)