
Jurnalmedia.co - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan partainya tidak mengambil peran sebagai oposisi dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut, partainya sebagai penyeimbang.
Kata Megawati, PDIP akan memperjuangkan kebenaran dan akan terus berpihak kepada rakyat.
"PDIP tidak memosisikan sebagai oposisi dan juga tidak semata-mata membangun koalisi kekuasaan. Kita adalah partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran, berpihak pada rakyat dan bersikap tegas sebagai partai penyeimbang demi menjaga arah pembangunan nasional tetap berada dalam rel konstitusi dan kepentingan rakyat banyak," ujar Megawati di pidatonya dalam kongres ke-6 PDIP di Nusa Dua, Bali, dikutip Senin (4/8/2025).
Megawati menegaskan, PDIP siap mendukung setiap kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berpihak pada rakyat.
Namun, partainya kata Megawati juga tak segan mengkritik bila ada kebijakan pemerintah yang melenceng dari prinsip keadilan.
“Kita juga akan bersuara lantang dan bertindak tegas terhadap setiap penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila, keadilan sosial dan amanat penderitaan dan saya tambahkan hukum yang berkeadilan," tutur Megawati.
Lebih lanjut, Megawati menyampaikan posisi partai tidak ditentukan oleh keberadaan di dalam atau luar pemerintahan, melainkan oleh komitmen terhadap kebenaran dan berpijak pada moralitas politik yang diajarkan Presiden pertama RI Soekarno.
"Peran strategis PDIP dalam wajah demokrasi Indonesia yang susah payah telah kita laksanakan yang dengan nama reformasi sebagai kekuatan ideologis, sebagai penyeimbang konstitusional dan kembali sebagai pelopor perjuangan rakyat," ungkap dia.
Pernyataan Megawati ini usai anak buahnya yakni eks Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kongres ke-6 PDIP, Megawati juga resmi ditetapkan kembali sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode 2025-2030.