Apple Hadapi Resiko Kenaikan Tarif Trump, Terancam Tanggung USD900 Juta Biaya Tambahan

04 Mei 2025
186

Jurnalmedia.co - Apple diperkirakan akan menghadapi resiko kenaikan tarif impor yang dikenakan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. 


Hal tersebut disampaikan CEO Apple Tim Cook baru-baru ini. 


Pihaknya melihat dampak besar atas kebijakan tarif tersebut antara Januari dan akhir Maret 2025. 


Dengan masa tersebut hingga Juni, Apple memperkirakan menanggung sekitar USD900 juta biaya tambahan terkait tarif. Angka tersebut tentunya lebih tinggi diperkirakan para analisis. 


Menurut Cook, sebagian besar produk Apple saat ini tidak dikenakan tarif timbal balik Trump. 


Meski adanya ancaman tersebut, Cook belum memperkirakan strategi mengenai kebijakan tarif tersebut. 


"Saya tidak ingin memprediksi masa depan karena saya tidak yakin apa yang akan terjadi dengan tarif," kata Cook yang dikutip detikINET dari CNBC.


 Dia menambahkan, sangat sulit untuk memprediksi apa yang terjadi setelah bulan Juni.


Investor tampaknya tidak menyukai kurangnya kejelasan itu sehingga saham Apple turun 4 persen walau perusahaan melaporkan hasil yang mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk pendapatan. Apple juga menunjukkan pertumbuhan penjualan kuat untuk iPad dan komputer Mac.


Cook memastikan, pihaknya tak tinggal diam dan bekerja keras untuk operasional dan mengoptimalkan pasokan serta inventaris. 


Apple saat ini memasok produk-produk yang akan dikirim ke Amerika dari India dan Vietnam. Trump memberikan tarif 10 persen untuk negara tersebut. 


Sementara Cina, yang menjadi basis produksi Apple dikenai tarif 145 persen oleh pemerintahan Trump.


"Kami berharap mayoritas iPhone yang dijual di AS akan berasal dari India. Vietnam akan menjadi negara asal untuk hampir semua produk iPad, Mac, Apple Watch, dan AirPods yang dijual di AS," sebut Cook.


Masalahnya, Vietnam dan India bisa saja nanti juga dikenai tarif yang besar untuk barang impor. Apple memperluas rantai pasokannya ke negara-negara tersebut dalam beberapa tahun terakhir tetapi strategi ini tidak akan berhasil jika tarif Trump akhirnya berlaku ke mereka.(*)



Tag

Memuat tag berita...